Pendidikan Jarak Jauh "On-Line",

 Sebuah Penawaran !

Fery Cahyadien Syifa [i] 

K

ualitas sumber daya manusia yang tangguh, unggul, kreatif dan berdaya saing tinggi merupakan aset yang sangat penting bagi kehidupan. Perbedaan kualitas sumber daya manusia antara seseorang, kelompok usaha atau suatu bangsa dengan bangsa lain menyebabkan perbedaan dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan.

Hal ini menyebabkan perbedaan dalam penguasaan bidang ekonomi, politik, sosial, pertahanan dan keamanan. Bangsa yang mempunyai kualitas SDM tinggi tidak akan berada di garda depan dan dapat memimpin dunia ini. Sebaliknya, mereka yang mempunyai kualitas SDM rendah akan tertinggal, ditinggalkan dan terpinggirkan di arena percaturan kehidupan dunia. Mereka yang mempunyai kualitas SDM unggul akan menjadi penentu bagi jalannya kehidupan ekonomi, politik dan militer.

Pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas SDM. Karena itu, kualitas pendidikan pada semua jenjang dan jenis harus ditingkatkan. Kendati keadaan perekonomian kita saat ini sedang dilanda krisis dan resesi, tetapi sektor pendidikan harus tetap mendapat prioritas. Sebab, kalau tidak, kualitas SDM semakin terpuruk, yang pada gilirannya membuat bangsa kita semakin tertinggal. Memang tepat apa yang ditayangkan dalam layanan iklan sosial di televisi bahwa kita harus tetap sekolah meskipun keadaan sangat sulit.

Untuk mengenyam pendidikan, terutama jenjang pendidikan menengah dan tinggi tidak selalu harus pergi ke sekolah atau kampus, yang berdaya tampung sangat terbatas. Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan pemanfaatan jaringan internet maupun intranet, dimungkinkan untuk bisa memperoleh pendidikan jarak jauh. Atau, apa yang disebut dengan pendidikan jarak jauh on-line, seperti dilakukan negara-negara maju. Apa lagi Indonesia merupakan negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau dengan jumlah populasi penduduk yang sangat banyak, sangat tepat untuk menjalankan pendidikan jarak jauh on-line.

Masyarakat yang berada di Irian Jaya atau Timor Timur tidak usah jauh-jauh datang ke Jakarta hanya untuk mendapatkan pendidikan. Mereka cukup duduk di depan komputer dan dengan jari-jari bisa belajar dengan membuka internet. Dunia pendidikan, ilmu pengetahuan dan berbagai sumber informasi ada di ujung jari.

Keunggulan Dan Kelemahan

P

endidikan jarak jauh on-line melalui internet ini sangat tepat untuk diterapkan di Indonesia. Mengingat luas Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan jumlah penduduk yang sangat banyak, tidak mungkin tertampung di sekolah atau universitas yang sudah ada sekali pun. Dengan sarana pendidikan seperti ini dimungkinkan pencapaian upaya pemerataan distribusi pendidikan ke seluruh wilayah Tanah Air.

Sarana pendidikan jarak jauh ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Sebagaimana dikemukakan Victor L. Magdaraog, Vice President SGV-Development Dimension International dalam seminar On-Line Learning yang diselenggarakan STMB dan PT Telkom di Bandung baru-baru ini.

Beberapa keunggulan program pembelajaran jarak jauh on-line ini adalah pertama, dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru Tanah Air dengan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas, karena tidak memerlukan ruang kelas. Guru dan murid tidak perlu bertatap muka secara langsung dalam ruang kelas, karena yang digunakan adalah fasilitas komputer yang dihubungkan dengan internet atau intranet. Sehingga, dengan belajar seperti ini akan mengurangi biaya operasional pendidikan, seperti biaya pembangunan dan pemeliharaan gedung, transportasi, pemondokan, kertas, alat tulis dan sebagainya.

Kedua, tidak terbatas oleh waktu. Pembelajar dapat menentukan kapan saja waktu untuk belajar, sesuai dengan ketersediaan waktu masing-masing. Proses pembelajaran ini sangat cocok diterapkan bagi karyawan/pegawai. Proses pendidikan tidak perlu mengganggu waktu bekerja mereka. Sehingga, karyawan/pegawai masih tetap berkontribusi bagi perusahaan tempat mereka bekerja.

Ketiga, pembelajar dapat memilih topik atau bahan ajar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Hal ini sangat baik karena dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti diyakini kaum pendidik, bahwa pembelajar akan sangat efektif manakala sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peserta didik.

Keempat, lama waktu belajar juga bergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar. Kalau si pembelajar telah mencapai tujuan pembelajaran, ia dapat menghentikannya. Sebaliknya, apabila si pembelajar masih memerlukan waktu untuk mengulangi kembali subjek pembelajarananya, dia bisa langsung mengulanginya tanpa tergantung pada pembelajar lain atau pengajar.

Kelima adalah keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. Mengingat, materi pembelajaran disimpan dalam komputer, berarti materi itu mudah diperbarui sesuai dengan perkembangan iptek. Kaum pembelajar dapat menanyakan hal-hal yang kurang dipahami secara langsung kepada pengajar, sehingga keakuratan jawaban dapat terjamin.

Keenam, pembelajar jarak jauh ini dapat dilaksanakan secara interaktif, sehingga menarik perhatian pembelajar.

Selain keunggulan-keunggulan tersebut, ada beberapa kelemahan yang mungkin timbul dalam sistem belajar jarak jauh on-line ini. Pertama, tingginya kemungkinan gangguan belajar. Karena sifat cara pendidikan jarak jauh ini merupakan belajar mandiri, sehingga kemungkinan terjadi gangguan selama belajar sangat mungkin, hal ini bergantung pada motivasi masing-masing pembelajar. Demikian pula dengan kemungkinan terhentinya program pembelajaran.

Kedua, kesulitan mendapat penjelasan pengajar/fasilitator yang sesegera mungkin apabila si pembelajar mendapatkan kesulitan. Si pembelajar harus menunggu pengajar untuk membuka internetnya.

Ketiga, adalah pemahaman pembelajar terhadap bahan ajar. Bisa saja terjadi kesalahan visi dan persepsi terhadap tujuan yang ditentukan. Si pembelajar merasa bahwa dia telah mencapai tujuan pembelajaran; sedangkan pengajar/fasilitator masih menganggap belum tercapai sepenuhnya. Tetapi, kesalahan visi dan persepsi ini dapat ditanggulangi, karena setiap akhir paket pembelajaran diadakan evaluasi dan refleksi.

Prospek dan Kendala

M

engingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak dan tersebar di berbagai wilayah Nusantara, serta keterbatasan daya tampung sekolah dan lembaga pendidikan lain, sehingga tidak mungkin dapat menampung semua sumber daya yang ingin belajar. Prospek pendidikan jarak jauh on-line merupakan suatu alternatif yang cukup cerah. Selain itu, perkembangan masa depan telekomunikasi Indonesia sangat mendukung terciptanya fasilitas untuk pembelajaran jarak jauh on-line ini.

Menurut perhitungan Hexindo Consult, jumlah pelanggan internet di Indonesia sampai akhir 1997 berjumlah 50.000. Sedangkan jumlah perusahaan penyelenggara jasa internet atau internet service provider yang berizin sebanyak 44 perusahaan walaupun yang aktif berjumlah 33 (SWA, edisi 17-30 September 1998). Munculnya bisnis berbagai tempat akses internet umum menunjukkan betapa besar dan antusias masyarakat terhadap jasa internet. Hal ini menunjukkan perkembangan yang cukup cerah terhadap daya dukung terciptanya pendidikan jarak jauh on-line.

Sektor telekomunikasi Indonesia pada abad ke-21 meluncurkan program Nusantara 21 yang bertujuan mengembangkan archipelago super lane dan mengembangkan nusantara multimedia community access centers untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Program ini menggabungkan seluruh sistem jaringan telekomunikasi, yaitu satelit, kabel serat optik, seluler, TV kabel, dan broadcast dalam satu konfigurasi jaringan. Jaringan ini terkoneksi langsung dengan jaringan internasional yang berkoneksi secara superhighway (SWA, edisi 17-30 September 1998). Program ini sangat mendukung terciptanya program pembelajaran jarak jauh on-line, karena akan memudahkan masyarakat untuk mengakses program pendidikan yang didistribusikan melalui jaringan internet.

Namun demikian, ada beberapa kendala penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh on-line ini. Pertama, pengguna jasa internet masih sedikit. Meskipun bisnis internet sudah cukup berkembang pesat, tetapi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa, itu berarti dapat dikatakan jumlah 50.000 pelanggan masih sangat sedikit.

Kedua, jumlah perusahaan internet service provider juga dirasakan masih kurang, sehingga saat ini masih banyak perusahaan internet service provider yang bandwidth-nya sudah penuh sesak. Hal ini akan menghambat terjadinya proses pembelajaran jarak jauh on-line.

Ketiga, mengubah paradigma pendidikan konvensional tatap muka dalam kelas menjadi belajar mandiri dalam menghadapi komputer tidaklah mudah. Hal ini memerlukan proses pengedukasian masyarakat secara terus-menerus.

Keempat, harga perangkat komputer masih dirasakan sangat mahal. Meksipun ada beberapa kelemahan dalam sistem pembelajaran jarak jauh on-line dan kendala dalam penyelenggaraannya, tetapi mengingat keunggulan dan prospek penyelenggaraan ke depan serta untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat secara luas, -- terutama bagi mereka yang tidak tertampung dalam ruang belajar di kelas, atau masyarakat yang masih jauh dari pusat pendidikan -- program itu perlu bagi penyelenggara pendidikan untuk menyelenggarakan sistem pendidikan jarak jauh on-line ini.

P

enyelenggara pendidikan harus sudah memulai memikirkan kembali isi (content) dalam proses pembelajaran jarak jauh on-line secara tepat. Kiranya dengan acara belajar jarak jauh on-line ini cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengangkat harkat dan martabat bangsa secara keseluruhan dapat tercapai.

Manusia Indonesia di mana pun berada tetap eksis menjadi yang berkualitas unggul, tangguh, kreatif dan berdaya saing tinggi. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, bukan hanya karena jumlah penduduknya melainkan karena ditopang oleh sistem pendidikan yang berkualitas.*** [fcs]

 

 

Contact Information ;

Fery  Cahyadien Syifa

Email : ferysyifa@netscape.net

Web-master ; http://www.geocities.com/vey212/fery.html

copyrightŠ2000



[i] Adalah mahasiswa IAIN Syarief Hidayatullah Jakarta,  Program Study (S.1)  Tarbiyah / PAI